Nasehat Terbaik

Posted by

sebuah nasehat dari mas ippho santosa saat seminar...
insyaallah bermanfaat
nasehat ini saya ambil dari website firmadani.com
Kalimat pertama yang saya catat adalah “sukses adalah milik minoritas”. Agak menohok, tapi tertantang juga.  Beliau memaparkan bahwa Muhammad dan para sahabat adalah orang-orang kaya. Bukan orang miskin, namun mereka amat sederhana. Bahkan Umar bin Khattab mampu membeli pasar-pasar yang dulu beridiri di Timur Tengah demi syiar islam.  Disini ada distorsi nilai yang kita camkan selama ini, yaitu jangan sedekah terang-terangan nanti bisa riya’. Hal ini tidak beralasan. Alasan beliau yang paling logis yang saya dengar adalah,
Sedekah diam-diam memang lebih baik dari terang-terangan, tapi diam-diam tetapi tidak sedekah itu lebih jelek. Terang-terangan pun harus diniatkan untuk syiar, bukan pamer. Dan buruk juga kalau kita berniat sedekah namun tidak jadi karena takut dikira riya’ itulah yang sebenarnya riya’.
Itu mitos pertama yang ia bantah. Mitos kedua yaitu, jangan bermimpi terlalu tinggi, nanti sakit kalau jatuh. Tidakkah kutipan ini membatasi mimpi kita yang gratis dan memotivasi diri? Yang benar,
Jangan membatasi impian. Impian boleh dan harus besar! Tapi ikhlas dan tawakal juga harus demikian. Impian yang besar itu iman jika kita menggantungkannya kepada Allah…
Sungguh banyak quotes lain yang bagus dari Mas Ippho, namun butuh banyak kata untuk memaparkannya.  Dan ada lagi,
Takut tetap melangkah= berani, berani tidak melangkah= takut
Satu topik terakhir yang dijelaskan Mas Ippho, yaitu ‘perisai langit’. Dhuha= Doa khusus pengusaha. Salah satu bentuk sedekah yang paling murah dan barakah. Selain itu, ada ungkapan yang kita ketahui bersama kalau sedekah itu wajib 2,5% namun idealnya, sebagai manusia yang jauh lebih beruntung dari orang lain it should be 10%. Kalau mau menjemput keajaiban 20%. Kalau mau mendapatkan ‘jodoh’, sedekahkan barang yang paling kita sayangi seperti mobil, deposito, atau tanah warisan (yang ini mungkin berat, tapi ingat matematika Allah itu luar biasa).
Hebatnya lagi setelah seminar selesai, Mas Ippho benar ‘menantang’ para penonton dengan ungkapan “Siapa yang berani mensedekahkan uangnya di depan saya juga?”. “Saat ini juga!”. Semua jamaah maju ke depan dan melemparkan uang-uang mereka dan didominasi oleh warna biru dan merah karena sebelumnya Mas Ippho bercerita jika uang dengan gambar pria membawa golok sama dengan nominal pembayaran kita ke toilet. Masa orang bawa golok masuk masjid, ya aturan orang pake peci dong yang masuk masjid. Kan berdua juga tuh orangnya, udah siap mau jamaah. Dan sepertinya BI juga sudah memberikan filosofis di setiap gambar pada mata uang ya! Haha. Kelakar Mas Ippho. Jamaah pun ikut tertawa.


Blog, Updated at: 02:36

0 comments:

adf

Daftar Isi

Powered by Blogger.